CASH FLOW (ARUS KAS) DALAM PERUSAHAAN





Pengertian Cash Flow
Cash flow adalah arus atau pergerakan uang masuk dan keluar dalam sebuah perusahaan setiap bulannya. Walaupun sepertinya pergerakan ini terjadi hanya satu arah, namun sebenarnya cash flow terjadi dua arah, yakni:
  • Uang masuk dari pelanggan atau klien yang membeli produk ataupun menggunakan jasa Anda. Jika pelanggan tidak membayar pada saat pembelian, sebagian cash flow Anda berasal dari simpanan piutang usaha.
  • Uang keluar dari perusahaan dalam bentuk pembayaran seperti uang sewa atau hipotek, pembayaran pinjaman bulanan, pembayaran pajak atau hutang dan lainnya.
Anggap cash flow sebagai gambaran mengenai keadaan rekening bisnis Anda. Jika lebih banyak uang masuk daripada keluar, maka artinya Anda memiliki arus kas yang positif.
Sementara itu, jika lebih banyak uang yang keluar dari perusahaan daripada uang yang masuk, maka Anda sedang berada dalam kondisi yang perlu dikhawatirkan. Jika hal ini terjadi, maka Anda perlu mencari uang tambahan untuk menutupi pengeluaran Anda.
Bagian-Bagian Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
Sama halnya dengan laporan keuangan lain, laporan arus kas juga memiliki bagian-bagian tertentu dalam laporannya. Total ada 3 bagian dalam laporan arus kas yang harus anda ketahui yaitu sebagai berikut:
1. Arus Kas Dari Aktivitas Operasi (Operating Activities)
Laporan arus kas pada bagian ini terdiri dari kegiatan utama perusahaan yang berimbas langsung pada kas. Kegiatan-kegiatan yang digolongkan dalam kelompok ini akan terlihat pada laporan laba rugi. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi ini seperti pengeluaran operasional, pembayaran gaji, pembayaran pajak, pembayaran utang, penerimaan piutang tunai, penerimaan dividen, penerimaan bunga dan lain sebagainya.
2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi (Investing Activities)
Untuk laporan arus kas dari aktivitas investasi ini berkaitan dengan pemasukan atau pengeluaran yang berasal dari kegiatan investasi. Semua kegiatan yang terkait dengan pembelian dan penjualan aktiva perusahaan masuk dalam bagian ini.
3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (Financing Activities)
Sedangkan untuk arus kas dari aktivitas pendanaan ini berkaitan dengan kegiatan pendanaan perusahaan seperti penjualan obligasi, pelunasan kredit bank, emisi saham hingga pembayaran dividen.
Perlu anda ketahui bahwa meskipun dalam laporan neraca, anda sudah mengetahui jumlah saldo akhir kas, tapi anda belum mengetahui secara rinci mengenai asal kas dan juga tujuan pengeluaran kas. Karena alasan itulah, laporan arus kas ini diperlukan. Setelah mengetahui tentang bagian-bagian laporan arus kas dan pengertiannya, sekarang kita akan masuk ke cara penyusunan laporan arus kas.

Tujuan Penyusunan Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

Secara umum laporan arus kas ini berguna bagi manajer perusahaan untuk menilai operasi di masa lalu agar bisa digunakan untuk merencanakan aktivitas investasi dan pembiayaan di masa depan. Perlu anda ketahui bahwa perusahaan besar dengan nominal laba yang sangat besar faktanya tidak membuktikan bahwa perusahaan tersebut memiliki kas yang cukup untuk membiayai operasional perusahaan. Untuk itulah laporan arus kas disusun dengan tujuan sebagai berikut:
1.    Untuk memperkirakan arus kas di masa depan
2.    Untuk menentukan kemampuan atau ketidakmampuan perusahaan dalam membayar kewajiban perusahaan
3.    Sebagai landasan dalam pengambilan keputusan agar bisa memperbaiki kinerja perusahaan ke depannya
4.    Sebagai laporan yang berkaitan dengan hubungan laba bersih terhadap perubahan arus kas perusahaan

Cara Menyusun Laporan Arus Kas

Laporan keuangan arus kas (cash flow statement), laporan yang disusun atau dibuat setelah pembuatan neraca. Laporan ini disusun berdasarkan pada dua sumber data, yaitu data laporan laba rugi periode berjalan (current book) dan neraca periode berjalan dengan neraca periode sebelumnya.
Berdasarkan cara penyajian atau bentuknya, laporan keuangan arus kas dibedakan menjadi dua yaitu penyajian langsung (direct method) dan penyajian tidak langsung (indirect method). Secara elemen, tidak ada yang berbeda antara dua cara penyajian laporan keuangan arus kas tersebut, perbedaannya hanya terletak pada penyajian arus kas yang berasal dari kegiatan operasi.
Jika pada penyajian langsung (direct method), arus kas yang berasal dari kegiatan operasional diperinci menjadi dua arus kas yaitu arus kas masuk dan arus kas keluar dan kemudian diperinci lagi dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas maka dalam penyajian tidak langsung (indirect method), arus kas dari kegiatan operasional ditentukan dengan mengoreksi laba bersih yang dilaporkan pada laporan laba rugi (biaya penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/ rugi).
Secara umum (baik direct method maupun indirect method), ada lima langkah yang dapat digunakan sebagai cara menyusun laporan keuangan arus kas, yaitu:
1.    Hitung kenaikan/ penurunan yang terjadi pada kas
2.    Hitung dan laporkan kas netto yang digunakan pada aktivitas operasi, dengan menggunakan cara langsung (direct method) atau tidak langsung (indirect method).
3.    Hitung dan laporkan kas netto yang digunakan pada aktivitas investasi
4.    Hitung dan laporkan kas netto yang digunakan oleh aktivitas pendanaan
5.    Hitung arus dan jumlahkan kas netto dari gabungan kas netto yang digunakan oleh aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan saldo awal kas (sebagai pembuktian kesamaan dengan saldo kas akhir).
Penyusunan laporan keuangan arus kas yang benar berguna untuk masa depan perusahaan di masa depan (untuk berkembang dan menanam investasi modal). Berikut contoh bagan dari proses-proses laporan keuangan dalam suatu perusahaan:

Laporan Laba Rugi :


Laporan Ekuitas Pemilik :



Laporan Arus Kas :



Laporan keuangan arus kas merupakan laporan akhir dari laporan keuangan suatu perusahaan. Dengan kata lain, setelah pembuatan laporan keuangan arus kas maka selesai pula laporan keuangan dalam suatu perusahaan.

Manfaat Laporan Arus Kas (Cash Flow)

Laporan keuangan arus kas memiliki berbagai manfaat bagi perusahaan barang maupun jasa. Selain bermanfaat bagi perusahaan, laporan ini juga bermanfaat bagi banyak pihak yang membutuhkan informasi dari laporan tersebut seperti para investor, kreditor, dan pihak-pihak lain.
1.    Informasi dalam laporan keuangan arus kas dapat memberikan informasi mengenai kemampuan ensitas suatu perusahaan dalam menghasilkan arus kas di masa depan
2.    Dari informasi laporan keuangan arus kas, dapat dilihat seberapa besar kemampuan perusahaan dalam membayar dividen dan memenuhi kewajibannya (seperti membayar gaji karyawan).
3.    Dengan adanya data mengenai dana masuk dan keluar atau kas masuk dan keluar maka laba bersih dapat diketahui sehingga keberhasilan suatu perusahaan dapat diukur dengan jelas.
Kesimpulan dari laporan keuangan arus kas dapat menggambarkan masa depan atau perkembangan suatu perusahaan nantinya.

Elemen Cash Flow

Sebelum Anda membuat laporan cash flow, Anda perlu mengetahui tiga elemen penting dalam cash flow, yaitu:

1. Arus kas dari kegiatan bisnis (operating activities)

Arus kas yang pertama ini adalah arus kas yang berasal dari kegiatan bisnis baik pemasukan atau pengeluaran. Contohnya: penerima dari konsumen, membayar gaji bulanan, bayar listrik, dan lain sebagainya.

2. Arus kas dari kegiatan investasi (investing activity)

Arus kas ini berasal dari kegiatan investasi perusahaan baik itu pemasukan atau pengeluaran. Kegiatan yang masuk ke dalam investasi ini adalah aktivitas penjualan dan pembelian dari aktiva perusahaan dan kegiatan yang ada hubungannya dengan piutang perusahaan. Contohnya: pembelian kendaraan baru.

3. Arus kas dari kegiatan pendanaan (financing activities)

Arus kas yang ketiga ini adalah arus kas yang asalnya dari pendanaan yang didapatkan oleh perusahaan. Contohnya: emisi saham, penjualan obligasi, dan lain sebagainya.

Metode Cash Flow

Dalam penyusunan cash flow, ada dua metode yang digunakan yaitu metode langsung (Direct Cash Flow) dan metode tidak langsung (Indirect Cash Flow). Tetapi pada kesempatan hari ini kita akan membahas bagaimana cara membuat laporan cash flow dengan metode tidak langsung dengan disertai contohnya. Langkah yang pertama dalam membuat cash flow adalah memastikan bahwa sudah memiliki dua sumber data yang akan digunakan, yaitu:

- Laporan rugi laba periode berjalan.
- Neraca periode yang sedang berjalan dengan neraca periode tahun sebelumnya.
 Agar lebih jelasnya berikut contoh dalam penyusunan dalam Laporan Arus Kas Tahun 2017.

A. Langkah 1: Data Laporan Rugi Laba Tahun 2017

Perhatikan contoh laporan rugi laba tahun 2017 berikut dari PT Piatto Indonesia


Kita bisa melihat bahwa pada tahun 2017 PT Piatto Indonesia mendapatkan keuntungan atau laba senilai Rp19.000.000.

B. Langkah 2: Mengumpulkan Data Neraca Tahun 2016 dan 2017

Laporan Neraca Tahun 2016



                      
                        Laporan Neraca Tahun 2017


C. Langkah 3: Membandingkan Kedua Neraca




Pada kolom Net Change adalah selisih yang dihasilkan antara neraca tahun 2017 dengan neraca 2016.

- Kelompok Aktiva
Jika pada kolom Net Change bernilai positif (tidak minus) maka terjadi pengeluaran kas dan jika minus, maka terjadi penerimaan kas.

- Kelompok Pasiva
Jika pada kolom Net Change bernilai positif (tidak minus) maka terjadi penerimaan kas dan jika minus, maka terjadi pengeluaran kas.

D. Langkah 4: Melakukan Penyusunan Laporan Cash Flow

Berdasarkan dari laporan rugi laba serta perbandingan antara neraca tahun 2016 dengan 2017, maka kita sudah bisa untuk menyusun laporan cash flow.

- Arus Kas dari Kegiatan Bisnis (Operating Activities)
Berdasarkan data dari laba rugi tahun 2017 bahwa perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar Rp19.000.000.

Berikut adalah contoh perhitungan arus kas dari kegiatan operasional bisnis.


Pada contoh yang sedang dibahas didapati nilai pengurangan sebesar Rp7.000.000

- Arus Kas dari Kegiatan Investasi (Investing Activity)
Arus kas bertambah karena adanya penurunan nilai aset tetap, sedangkan arus kas berkurang karena adanya kenaikan aset tetap. Pada contoh soal di atas didapati hasilnya adalah arus kas berkurang sebesar Rp6.000.000.

- Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan (Financing Activities)
Untuk mendapatkan nilai Financing Activities dapat dilakukan dengan cara memindahkan angka pada kolom Net Change pada neraca tahun 2016 dan 2017 dari bagian kelompok Kewajiban Jangka Panjang dan Ekuitas. Untuk yang nilainya positif tetap biarkan saja dan yang nilainya negatif tetap biarkan negatif.



Kemudian jumlahkan semua nilainya, pada contoh di atas diperoleh penambahan kas senilai Rp9.000.000

- Total Kegiatan Kas (Total Cash Activities)
Untuk bisa mendapatkan nilai total kegiatan kas menggunakan perhitungan [Operating Activities + Investing Activities + Financing Activities], pada contoh di atas diperoleh hasil penurunan kas senilai Rp4.000.000.

- Saldo Awal Kas (Cash Begining Balance)
Saldo awal kas bisa diambil dari neraca pada tahun sebelumnya, pada contoh tersebut nilainya adalah Rp8.000.000.

- Saldo Kas Seharusnya (Expected Cash Ending Balance)
Saldo kas seharusnya bisa diperoleh dengan penjumlahan total aktivitas kas dengan saldo awal kas pada Neraca Tahun 2016, dari contoh tersebut didapatkan perhitungan Rp8.000.000 (kas neraca 2016) dikurang Rp4.000.000 (penurunan kas), sehingga didapatkan hasil senilai Rp4.000.000.

- Saldo Akhir Kenyataan (Actual Cash Ending Balance)
Saldo akhir kenyataan bisa didapatkan dari Neraca yang sedang berjalan, yaitu Neraca Tahun 2017. Pada contoh tersebut nilainya adalah Rp4.000.000.

- Selisih (Variance)
Jika perhitungan antara saldo kas yang seharusnya dikurangi dengan saldo akhir kenyataan adalah hasilnya 0, maka laporan cash flow sudah selesai.




SUMBER :

https://www.karyaone.co.id/blog/pengertian-cash-flow/

https://zahiraccounting.com/id/blog/membuat-laporan-cash-flow/

https://www.jurnal.id/id/blog/2018/cara-membuat-laporan-cash-flow-dengan-metode-tidak-langsung

https://dosenakuntansi.com/laporan-arus-kas

https://ukirama.com/blogs/cara-membuat-laporan-arus-kas-cash-flow-statement-perusahaan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CPU

Arsitektur Family Komputer IBM PC